Sunday, November 23, 2008

MLM Network Marketing, Mau sukses ????

Tadi siang seorang sahabat lama datang kerumah saya, jadi teringat masa sekolah ( seperti lagu nya om obbie mesakh ..kisah-kasih disekolah ..hehehe ), banyak cerita yang teringat sampai akhirnya dia cerita tentang dirinya saat ini sudah menjadi pebisnis MLM network marketing salah satu produk obat .( lagi di prospek neh gue, pikir saya dalam hati ) .

Dia banyak cerita kepada saya mulai dari Robert T Kiyosaki (penulis buku), Lisa Wilber (Avon Distributor), Peter Pearson PH.D (Ahli Network Marketing), banyak lagi saya sampai tak hapal..hehe maklum englishnya masih kurang.

Saking ingin tahunya saya coba bertanya kepada dia “ gimana caranya sukses di bisnis MLM ?”. Dengan senyum teman saya bilang “Satu-satunya cara adalah membangun jaringan yang besar. Sebab dengan membangun jaringan akan terbentuk omset jaringan. Kian besar jaringan, kian besar pula penghasilannya.” Hanya saja perlu kerja keras, kesabaran, ketekunan dan kegigihan yang luar biasa dalam membesarkan jaringan. MLM bukan tempat yang cocok bagi mereka yang ingin cepat kaya tanpa kerja keras dan kerja cerdas. Minimal berdasarkan pengalaman empiris para leader yang berhasil, mereka mencapai sukses perlu waktu satu sampai tiga tahun ( lama ato gak ya…..?? ).

Saya tanya lagi “ Trus gimana caranya membangun jaringan yang besar ??” . Dari dalam tasnya Sahabat saya mengeluarkan sebuah buku ( tulisan tangan ...saya pikir buku resep..hehe). Dia bilang” menurut Peter Pearson ada 6 langkah untuk membangun jaringan ” .

6 langkah membangun jaringan menurut Peter Pearson (versi rangkuman dari yang saya dengar, baca dan mengerti)
  1. Pendekatan
    Dalam melakukan pendekatan perlu sikap antusias dan keterbukaan yang benar-benar asli.. Pendekatan mencerminkan kepribadian.. Jika merasa belum punya cara yang tepat, Anda harus mempersenjatai diri dengan menambah pengetahuan, mengikuti pelatihan dan melakukan simulasi-simulasi
  2. Mengkualifikasikan prospek.
    Caranya dengan menanyakan cita-cita dan tujuan hidup mereka. Kalau jawabannya adalah saya tidak ingin menjadi miskin, saya tidak ingin terus-menerus bekerja sepanjang hidup, saya tidak ingin punya pekerjaan yang saya sukai, saya ingin memberikan sesuatu yang berharga untuk orang yang saya cintai, maka Anda telah menemukan calon prospek yang berkualitas.
    Kemungkinan lain, Anda akan menemui orang yang menjawab bahwa saya ingin kaya, terpenuhi segala keinginan dan sukses. orang yang bertipe menjawab seperti ini harus kita cermati. Mereka bukanlah orang yang punya cita-cita, tetapi sekedar mempunyai “daftar harapan”.
    Mereka yang mengorganisir hidupnya melalui ‘daftar harapan’ cenderung punya kesulitan dalam mengejar cita-cita dan tujuan hidupnya. Hidup mereka secara emosional hanya dibatasi oleh angan-angan belaka. Mereka selalu ingin berada di zona kenyamanan dan tidak mau mengambil resiko dalam membangun keinginannya.
    Orang yang hanya mempunyai ‘daftar harapan’ nantinya akan menimbulkan ‘pekerjaan rumah’, sebab mereka tidak bisa melakukan tindakan menuju sukses. Contoh konkretnya mereka akan sulit membuat daftar prospek, membuat jadwal pertemuan, atau menghadiri seminar dan pertemuan bisnis.
    “Mereka cenderung tidak menghadiri pertemuan tanpa alasan signifikan dan keperluan yang lebih penting dan mendesak. Mereka seringkali hanya memohon maaf karena tidak bisa menghadiri pertemuan team di jaringan Anda,” kata Sahabat saya.
    Orang dengan ‘daftar harapan’ akan menyita waktu dan tenaga Anda, karena Anda harus rajin-rajin memotivasi mereka. “Namun orang yang mempunyai ‘daftar harapan’ jauh lebih baik daripada mereka yang hanya memiliki respon negatif terhadap bisnis MLM,”.
  3. Menunjukkan nilai
    Tunjukkan bahwa produk perusahaan MLM Anda sanggup memecahkan masalah yang dihadapi prospek. Tunjukkanlah bahwa harga yang mereka bayar untuk produk yang mereka beli sangat sesuai dengan manfaat yang akan mereka peroleh dan saat inilah yang paling tepat bagi mereka untuk memiliki produk yang Anda tawarkan.
  4. Mengatasi komplain yang muncul
    ini adalah bagian alamiah dari sebuah proses transaksi jual-beli. Jika tidak ada komplain, maka jarang ada pemesanan barang lagi..“Kuncinya adalah kemampuan Anda untuk merespons semua komplain yang datang dengan cara yang ramah, memiliki kesabaran dan penuh percaya diri,”
  5. Menanyakan order
    Ini merupakan teknik yang harus benar-benar dikuasai oleh setiap salespeople. Umumnya pelatihan program penjualan mengajarkan pada Anda untuk segera melakukan closing penjualan. Sebaiknya lakukan hal ini secara alamiah dan wajar pada saat melakukan presentasi, artinya proses penjualan tidak dilakukan dengan memaksa dan terlalu melebihkam khasiat produk yang Anda tawarkan
  6. Melakukan follow up
    Jika prospek tidak merespon secara jelas apa yang Anda presentasikan, ada dua pertanyaan yang muncul, apakah Anda harus melakukan follow up atau sekedar menunggu respons mereka selamjutnya? sebaiknya Anda memilih aktif melakukan follow up, sampai Anda mendapatkan respons yang jelas dari prospek. “Yang paling penting dilatih adalah kemampuan emosional yang matang untuk menyelesaikan setiap tahap ini dengan rasa percaya diri yang kuat”.

6 langkah diatas merupakan rangkuman dari apa yang saya bisa dengar baca dang mengerti. Dan pasti masih banyak lagi cara atau langkah lain untuk mengembangkan jaringan. SEMANGAT.